Senin, 27 Februari 2012

The Winner

Okay.  It’s just me or you all think the same with me?  T.O.P jadi agak berubah sejak dia main di IRIS :/  Bingu  T.O.P berubah jadi Vick.. Yang setuju angkat tangan! (?)  Well, nggak sepenuhnya ilang.  T.O.P masih lucu juga kok.  Tapi dia nggak selucu B.I [Before IRIS (?)] Jidi juga bilang kan di Night After Night, habis T.O.P meranin Vick, gaya pakaiannya jadi aneh.  Aku ngerasa juga kok *tos bareng kerempeng*

Well, yang nggak ngerasa juga gapapa sih.  Ini kan cuma pendapat saya :/  Hahaha karena itulah saya bikin fanfic ini LOL yang mau baca, silakan nanti komen :D  Yang gamau baca, Anda sudah terlanjur masuk ke zona wajib baca+komen jadi.. yah.. harus baca+komen :DD (??)




Title  :  The Winner
Cast  :  T.O.P centric
Genre  :  Err.. gatau. I’m not good for choosing genre -_- You decide.  Yang jelas ini bukan romance apalagi smut.  Atau mungkin ini adalah... comedy? (?)
Rating  :  PG 13+
Summary : Apakah Vick berhasil mengambil alih image Bingu T.O.P?
A/N  :  Gajeness overload okay.  Jangan salahkan saya kalo kalian bingung.
A A/N  :  Ini adalah ke-galau-an T.O.P.  Jadi, jika Anda ingin memahami FF ini, Anda harus pura-pura jadi T.O.P (??) #abaikan

__________

“Seunghyun hyung!  Ada es krim disini!  Mau atau tidak?!” seru Seungri  dari ruang tengah.  Seunghyun yang tengah menghafal dialog untuk drama IRIS, langsung bangkit dari kasurnya begitu mendengar kata es krim.

“Es krim!!” serunya sambil berlari menuju ruang tengah dan menghampiri member-member BIGBANG lainnya yang tengah mengacak kantong belanjaan Seungri.  Seungri menyerahkan semangkuk besar es krim vanilla dan cokelat pada Seunghyun.  Seunghyun menerimanya dengan mata berbinar.

“Mulai lagi kisah cinta Choi Seunghyun dengan semangkuk es krim!” kata Daesung sambil tertawa melihat Seunghyun yang sedang menyendok es krimnya dan memasukkan ke dalam mulutnya.  Ia memejamkan matanya rapat-rapat  karena dingin.  Senyum tersungging di bibir Seunghyun.
“Aku menyukaimu, vanilla!  Dan kau juga, cokelat!  Aku menyukai kalian berdua!” seru Seunghyun.  Yang lain hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kebiasaan Seunghyun seperti ini.

“Ah, Hyung, ngomong-ngomong, bagaimana peranmu di IRIS?  Shootingnya masih lama ya?” tanya Jiyong.  Seunghyun mengangguk sambil terus memakan es krimnya.

“Aku tidak mengerti.  Memang wajah Seunghyun hyung itu cocok dengan perannya kali ini, tapi sifatnya tidak sama sekali.”  kata Youngbae.  Jiyong dan Seungri mengangguk mengiyakan.

“Yah, aku takkan pernah tahu kalau tidak pernah mencobanya, kan?  Peran kali ini aku terima saja.  Sepertinya tidak terlalu banyak yang aku lakukan.  Tidak seperti Byunghun hyung.” kata Seunghyun sambil menjilati sendok es krimnya.  Sedetik setelah ia menyelesaikan kalimatnya, ia terbelalak.  “Habis?!” serunya.  Ia menengok ke arah Seungri dan menatapnya dengan muka cemberutnya dan mengerutkan alisnya.

“Ada di kulkas.” kata Seungri mengerti maksud dari tatapan Seunghyun.  Muka Seunghyun langsung berubah menjadi cerah.  Ia langsung menghambur menghampiri kulkas dan membukanya.  Wajahnya semakin cerah ketika ia menemukan “harta karun”nya.  Ia mengambil beberapa mangkuk kecil es krim dan langsung  membawanya ke kamar.

“Aku ke kamar lagi!  Aku harus menghafal dialognya!” serunya sambil berlari.  Yang lainnya hanya terdiam sambil memandangnya berlari ke kamarnya hingga Seungri menyadari sesuatu.  Ia membuka kulkas dan terbelalak.

“Hyuuunggg!!  Jangan makan es krim stroberi-kuuu!!”

* * *

Seunghyun membaca teks-nya sekali lagi dan mencoba menghafal dialognya.  Beberapa jam lagi ia akan memulai shooting-nya tapi ia belum hafal line-nya sama sekali.  Ia menjambak rambutnya.

“Yahh, Seunghyun-ah!  Jangan acak rambutmu lagi!  Nuna capek menatanya lagi!” seru stylist nuna-nya.  Seunghyun hanya meringis dan membiarkan stylist nuna-nya menata rambutnya sekali lagi.

Ia membaca teks-nya sekali lagi dan tiba-tiba ia teringat akan perkataan Youngbae.  Wajahku tidak cocok dengan sifatku, ya?  pikirnya.  Ia mengerutkan alisnya dan memutar matanya.

“Ada apa, Seunghyun-ah?  Kau tidak suka dengan tatanan rambutnya?” tanya stylist nuna-nya setelah melihat ekspresi wajah Seunghyun.

“Ah, tidak ada apa-apa, Nuna.  Aku tidak akan pernah komplain dengan tatanan rambut Nuna.  Nuna tahu yang terbaik!” katanya sambil tersenyum lebar.  Stylist nuna-nya hanya tertawa melihat tingkahnya.

“Kau tahu cara membahagiakan Nuna-mu ini ya!  Hahaha!  Dasar kau, Seunghyun-ah.”

“Tapi setelah ini Nuna harus membelikanku es krim!” kata Seunghyun.

“Tidak ada es krim untukmu!  Makanlah kacang tanpa garam itu.  Kau kan harus tampil maksimal di drama ini.  Kalau kau terus makan es krim, berat badanmu akan bertambah.  Memangnya ada seorang pembunuh pro dengan tampang seram tapi berbadan besar?” kata manajernya yang tiba-tiba datang menghampirinya.  Seunghyun mengerucutkan bibirnya.

* * *

“Wah, Hyung!  Aktingmu benar-benar bagus!  Kau benar-benar terlihat seperti seorang pembunuh!  Whoa!  Ini hebat!  Aku ingin peran seperti ini uga suatu hari!”  seru Seungri setelah menonton drama IRIS bersama dengan member yang lainnya, kecuali Jiyong.  Ia sedang rekaman untuk album solonya.  Seunghyun tidak menggubris perkataan Seungri dan tetap mengaduk-aduk isi kulkas, mencari harta karunnya.  Wajahnya berubah menjadi cerah ketika ia menemukan semangkuk kecil es krim caramel di dalam kulkas.

“Kau tak akan makan itu kan, Seunghyun?” tanya sebuah suara.  Seunghyun mendongak dan terkejut.  Itu Vick, karakternya dalam IRIS.  Seunghyun menggelengkan kepalanya, berharap apa yang dilihatnya itu tidak nyata.  Tapi Vick tetap tidak mau hilang dari pandangannya.  Vick tersenyum sinis.

“Lihatlah, lihatlah.  Dengan wajahmu yang seperti itu, kau masih seperti anak kecil, tidak bisa lepas dari es krim.  Kau harus minum sesuatu yang sesuai dengan image-mu kali ini.” kata Vick.  Seunghyun menatapnya dengan heran.

“Apa yang harus aku minum?  Memangnya salah kalau aku menyukai es krim?” tanya Seunghyun pada Vick dan pergi berlalu meninggalkan Vick sendiri.  Vick menggelengkan kepalanya.

“Wine,”  katanya pada Seunghyun.  Seunghyun berhenti dan berbalik.  Ia menatap Vick yang tengah tersenyum menatapnya sambil bersandar di kulkas.  “Wine lebih cocok dengan image-mu.  Tinggalkan saja es krim itu.  Wine lebih enak daripada makanan anak kecil itu.” lanjut Vick.

Seunghyun tetap terdiam dan tidak bergerak sama sekali.

“Hyung, cepat kemari!  Taehee nuna sedang muncul!” seru Daesung dari ruang tengah, membuyarkan lamunan Seunghyun.  Seunghyun melihat di sekitarnya.  Vick sudah menghilang.

* * *

“Aish, dimana T-shirt pemberian Daesung itu?!” seru Seunghyun sambil mengacak lemari bajunya.  Hari ini ia dan member BIGBANG yang lain akan pergi ke Jepang, jadi ia harus berpakaian yang benar-benar bagus untuk airport fashion.  Ia tahu Netizen benar-benar peduli dengan hal itu.

“Ckckck, Seunghyun.  Tidak perlu pakai T-Shirt.”  Seunghyun terdiam.  Ia mengenali suara itu.  Suaranya.  Ia menoleh ke sebelah kanannya.  Vick lagi.

“Diam kau.” katanya sambil terus mengaduk isi lemarinya.  Kali ini Vick mendorongnya dan mengambil sesuatu dari dalam lemarinya.  Seunghyun hanya bisa menatapnya.  Tak lama kemudian Vick mengeluarkan sebuah kemeja dan sebuah jas semi-formal berwarna hitam.  Ia menyodorkannya ke Seunghyun.

“Pakai ini dan sepatu boots kulit itu.  Dan,” Vick mengambil sebuah sisir dan mulai menata rambut Seunghyun.  Rambutnya jadi terlihat benar-benar rapi.  Ia membalikkan badan Seunghyun dan memaksanya menatap cermin.  “Lihat.  Cocok bukan dengan wajah tampanmu ini?” tanya Vick sambil tersenyum puas.

* * *

Hari ini BIGBANG TV disiarkan.  Satu episode full hanya BIGBANG TV.  Dan Seunghyun ingin melihatnya, meski ia masih berada di Jepang sekarang.  Jadi ia membuka laptop dan menontonnya dari internet.

Ini liputan ketika presiden dari YG, Yang Hyunsuk, mengunjungi apartemen BIGBANG di Jepang.  Liputan dimana ia disuruh mengenakan penutup kepala berbentuk kepiting itu.  Liputan dimana iPod nya tiba-tiba memutar sebuah lagu tanpa ia setel.  Liputan dimana ia terlihat benar-benar ketakutan dengan kejadian itu.

“Lucu sekali kau, Seunghyun.”

Seunghyun menoleh ke belakang.  Di sana, di tempat tidurnya, Vick sedang duduk dan menatapnya.  Seunghyun tidak menggubrisnya.  Ia tetap menonton BIGBANG TV.

“Hahaha!  Kepiting itu cocok denganmu.” katanya lagi.  Seunghyun mulai merasa terganggu.

“Bisakah kau diam?” kata Seunghyun.  Vick hanya tertawa kecil.

“Kau menyukainya, Seunghyun?  Apa kau menyukai suasana dimana kau terlihat bodoh di depan orang lain dan mereka tertawa senang melihatmu?” tanya Vick.  Lagi-lagi Seunghyun dibuatnya terdiam dengan perkataannya.

“Aku suka membuat orang lain tertawa, jadi itu tidak masalah buatku.” jawab Seunghyun.  Vick tertawa lagi.

“Jadi, kau suka dipanggil ‘Bingu’ huh, Seunghyun?  Kau suka menari-nari aneh di depan mereka?  Kau suka dengan mainan-mainan anak kecil?  Kau suka berbicara dengan nada tinggi itu, Bingu T.O.P?!” tanya Vick setengah berteriak.  Seunghyun kembali terdiam.

“Aku... sebenarnya tidak suka dengan panggilan itu.  Aku memang suka membuat orang lain tertawa, tapi aku tidak suka panggilan itu.” jawab Seunghyun dengan jujur.  Vick tersenyum dan menghampirinya.

“Jadi, bagaimana kalau kau hapus image ‘Bingu T.O.P’ itu dan mulai menjadi T.O.P yang baru?  The Fresh T.O.P...” bisik Vick di telinganya.

* * *

“Seunghyun hyung..” panggil Jiyong.  Ia menatap Seunghyun yang sedang memainkan handphone-nya dengan seksama.

“Hm?” jawab Seunghyun sambil terus menatap handphone-nya.

“Kemana sepatu FILA barumu?” tanya Jiyong.

“Ada di kamarku.” jawabnya datar.  Jiyong mengerutkan alisnya.  Ia tahu betul sifat Seunghyun.  Seunghyun adalah tipe orang yang suka memamerkan benda yang baru saja dibelinya.  Ia bisa saja memakainya selama 1 bulan tanpa henti.

“Kenapa tidak dipakai?” tanya Jiyong.  Seungri yang sejak tadi hanya mendengar dan menatap mereka berdua mulai berbicara,

“Seunghyun hyung akhir-akhir ini sepertinya lebih suka memakai sepatu kulit dengan hak.” katanya.

“Aku sedang bosan menggunakan sepatu kets terus menerus.  Jadi, aku boleh ganti sepatu, kan?” jawab Seunghyun masi menatap handphone-nya.  Jiyong dan Seungri berpandangan lalu kemudian mereka berdua mengangkat bahunya.

“Seunghyun hyung juga akhir-akhir ini suka memakai kemeja dan jas.” kata Daesung ikut mengomentari style Seunghyun.

“Dan terlihat lebih rapi.  Kau ganti model rambutmu, Hyung?” tanya Youngbae.

“Sudah kubilang tak ada apa-apa.  Aku hanya sedang bosan dengan style lamaku.  Itu saja.  Lagipula, aku sedang berperan sebagai pembunuh kan, di IRIS?  Jadi, bukankah style-ku sekarang lebih sesuai dengan peranku?” kata Seunghyun.  Keempat dongsaeng-nya itu hanya bisa berpandangan dan tidak berani berkomentar.

* * *

“Bagaimana kalau Seunghyun hyung sudah diambil alih oleh Vick?!” kata Seungri pada ketiga Hyung-nya itu, yang langsung dibalas dengan lengan Jiyong yang mengunci lehernya dan menjitaknya.

“Agh!”

“Jangan mengada-ada!” kata Jiyong.  Youngbae langsung menarik tangan Jiyong yang mengunci leher Seungri dan mengelus kepala Seungri yang tengah cemberut.

“Well, intinya Seunghyun hyung benar-benar jadi aneh sejak berperan di IRIS.  Lebih aneh lagi, meski dia tidak boleh makan es krim, biasanya dia akan selalu tergoda untuk memakannya.  Tapi kali ini, dia bahkan sama sekali tidak melirik es krimnya!” kata Daesung.

“Dan aku lihat akhir-akhir ini dia selalu membawa wine ke kamarnya.  Apa dia sedang ada masalah?  Biasanya dia suka mengajakku kalau dia ingin minum wine.” kata Jiyong.

“Sudah kubilang, Vick datang menghampirinya dan membuatnya melakukan hal-hal aneh!  Ia ingin mengambil alih Bingu T.O.P kita dan menggantinya dengan T.O.P yang ganas seperti Vick!” kata Seungri.  Yang lain mengabaikan perkataan Seungri dan kembali berpikir apa yang tengah terjadi dengan Seunghyun.

* * *

“Apa kabarmu, Fresh T.O.P?” tanya Vick pada Seunghyun yang tengah berbaring di kasurnya.

“IRIS sudah berakhir 2 tahun yang lalu tapi kenapa kau masih disini?” tanya Seunghyun sambil terus menatap langit-langit kamarnya.  Vick tersenyum dan tertawa kecil.

“Masih ada beberapa sifatmu yang tidak sesuai.  Aku harus mengubahmu sepenuhnya.  Itulah mengapa aku masih bersamamu, Seunghyun.” jawab Vick sambil tersenyum licik.

END.
__________

Aneh ya akhirnya?  LOL biarlah aku bingung mau diapain lagi soalnya.  Hahaha habisnya Tabi belom berubah lagi sih karakternya (?) *diinjek Tabi

Hahaha anyway, please leave your toughts about this fanfic by comment on this page.  Gamsahamnidaaaaahhhh~ (?)

2 komentar:

  1. ak kira akhirnya abang balik pengaruhin vick pake es krim, ternyata.. -__-

    BalasHapus
  2. . . . yakali sidi -_-

    makasih sidi udah bca xD

    BalasHapus

Please Comment! :3 Your comment means A LOT to me :D